Minggu, 24 April 2011

Laporan Pengenalan Jenis Ikan Layur



BAB I
PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang

Layur (Trichiurus savala) merupakan ikan laut yang mudah dikenal dari bentuknya yang panjang dan ramping. Ikan ini tersebar di banyak perairan dunia. Jenis yang ditemukan di Pasifik dan Atlantik merupakan populasi yang berbeda.

Ukuran tubuhnya dapat mencapai panjang 2m, dengan berat maksimum tercatat 5kg dan usia dapat mencapai 15 tahun. Kegemarannya pada siang hari berkeliaran di perairan dangkal dekat pantai yang kaya plankton krustasea. Pada waktu malam ikan ini mendekat ke dasar perairan.

Layur mudah dijumpai di tempat penjualan ikan di Indonesia. Ia juga menjadi ikan umpan. Orang Jepang menyebutnya tachiuo dan memakannya mentah (sebagai sashimi) atau dibakar. Orang Korea menyebutnya galchi dan mengolahnya dengan digoreng atau dibakar. Ikan ini disukai karena dagingnya yang kenyal, tidak terlalu amis, tidak berminyak, serta mudah dilepas tulangnya.



Ikan layur adalah salah satu jenis ikan demersal ekonomis penting yang banyak tersebar dan tertangkap di perairan Indonesia. Dewasa ini paling tidak terdapat tiga jenis ikan layur, yaitu Eupluerogrammus muticus, Trichiurus lepturus dan Lepturacanthus savala. Perairan dengan dasar yang relatif rata dan berlumpur dengan salinitas yang relatif rendah biasanya merupakan habitat ikan layur. Dari beberapa pengamatan tentang sebaran ikan layur di pantai selatan Jawa diperoleh informasi bahwa ikan layur di Teluk Pelabuhan Ratu-Binuangeun dan Cilacap umpamanya, tertangkap pada perairan pantai di sekitar muara-muara sungai yang relatif dangkal

1.2  Tujuan Praktikum
            Kegiatan praktikum ini bertujuan untuk:
a.       Mengenali jenis ikan yang menjadi objek praktek dengan baik
b.      Mengetahui nama lokal, nama nasional, nama perdagangan internasional dan nama ilmiah ikan yang menjadi objek praktek
c.       Mengetahui taksonomi dari ikan yang menjadi objek praktek
d.      Mengetahui cirri meristik dan morphometrik ikan yang menjadi objek praktek.



























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Ikan Layur (Trychiurus savala) tergolong kepada keluarga Trichiuridae, bentuk tubuh panjang gepeng, ekornya panjang seperti pecut. Kulitnya tidak bersisik, warnanya memutih keperak-perakkan sedikit kuning. Sirip punggungnnya satu, dimulai dari belakang kepala terus sampai di ekor, jumlah jari-jari sirip lunaknya antara 140-150 buah. Sirip ekor tidak tumbuh, sirip
dubur terdiri dari sebaris duri-duri kecil yang lepas-lepas. Tidak mempunyai sirip perut dan ikan ini bersifat karnivor.
Salah satu perilaku ikan layur adalah ‘voracious’ atau sangat ‘rakus’, sehingga dalam suatu komunitas tertentu ikan layur dapat merupakan ‘top predator’ yang memperebutkan makanannya berupa ikan-ikan berukuran kecil dengan ikan-ikan predator lainnya.
Secara taxonomi ikan layur termasuk ke dalam famili Trichiuridae. Dalam famili Trichiuridae terdapat sekitar 10 genera, yaitu Diplospinus, Aphanopus, Benthodesmus, Lepidopus, Epoxymetopon, Assurger, Tentoreiceps, Eupluerogrammus, Trichiurus dan Lepturacanthus. Yang disebut ikan layur yang tertangkap di perairan Indonesia, paling tidak tercatat tiga genera, yaitu Eupluerogrammus, Trichiurus dan Lepturacanthus, dengan species-speciesnya adalah Eupluerogrammus muticus, Trichiurus lepturus dan Lepturacanthus savala. Dalam beberapa literatur, ketiga genera tersebut dimasukkan ke dalam satu genus yaitu Trichiurus, dengan spesiesnya adalah T. muticus, T. savala dan T. lepturus atau T. haumela.

Karakteristik yang mencolok kebanyakan dari ikan layur (cutlassfish) adalah bentuknya lonjong ke ekor whiplike menunjuk tanpa sirip ekor, sirip punggung tunggal yang panjang (sekitar 135 sinar) yang berasal dekat di belakang mata, sekitar dua pertiga di midlength tinggi sebagai tubuh dalam,dubur panjang terdiri dari lepas duri rendah yang sangat menunjuk ke belakang, dan berduri panjang taringnya di depan mulut, empat di atas dan dua di rahang bawah. Kedalaman dari tubuh sama dengan sekitar satu-ketiga belas untuk satu-kelima belas dari total panjang, sekitar satu-ketujuh seperdelapan dari yang diduduki oleh kepala. moncong ini menunjuk, mulut gapes kembali ke bawah mata dan proyek rahang bawah luar atas.









Setiap rahang dipersenjatai dengan 7-10 yang lebih kecil di belakang gigi taringnya. Sirip dubur direduksi menjadi serangkaian duri mencolok pendek, sekitar 100-110 nomor, tanpa menghubungkan membran sirip, berlari kembali dari lubang hampir ke ujung ekor. Para dada kecil terletak sedikit di muka sudut belakang penutup insang. Tidak ada sirip ventral dan kulitnya scaleless.








BAB III
BAHAN DAN METODE



3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum biologi perikanan ini dilaksanakan;
Hari/Tanggal     : Senin, 14 Februari 2011
Tempat : LAB. Biologi Perikanan Gd. Agronomi, Lantai 2
Pukul                : 15:30


3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah;


Alat:
*        Alat tulis
*        Penggaris
*        Nampan/baki
*        Kain lap
*        Tisu
Bahan:
*        Ikan Layur





                       

3.3 Metode


 
            Metode yang digunakan dalam praktikum pengenalan jenis ikan dan identifikasi adalah perhitungan manual data meristik yang meliputi data perhitungan jari-jari sirip (jari-jari keras, lemah, dan lemah mengeras) punggung, dada, perut, dan ekor, jumlah sisik pada linea lateralis, jumlah baris sisik keliling badan pada badan terlebar, jumlah baris sisik pada batang ekor bagian yang tersempit, jumlah baris sisik dari linea lateralis ke arah sisi punggung, jumlah baris sisik dari garis linea lateralis ke arah sisi perut, jumlah gigi pada tulang mata bajak, dan jumlah tulang tambahan pada tutup insang. Serta perhitungan manual data morphometrik yang meliputi: pengukuran panjang tubuh (p.standar, p.fork, p. kepala, lebar badan, panjang sungut dan panjang duri sirip.
































BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil

Dari hasil praktikum pengenalan dan identifikasi Ikan layur dapat di klasifikasikan secara taksonomi sebagai berikut:
Kingdom          : Animalia
Filum               : Chordata
Sub Kelas        :Pisces teleostei
Ordo               : Pertromophi
Famili              : Trichiuridae
Genus              : Trichiurus
Species            : (Trichiurus savala )
Kemudian didapatkan juga data meristik sebagai berikut:
a.  Sirip punggung (D)
Ikan Layur yang menjadi objek praktek memiliki jari-jari sirip lemah sebanyak 20 buah dan sirip kuat 1 buah (D I. 20)
b. Sirip dada (P)
Pada sirip dada ikan layur memiliki jari-jari sirip lemah sebanyak 16 buah dan jari-jari sirip kuat 2 buah (P.II 16)
c. Sirip perut (V)
Sama seperti pada sirip dada, ikan layur objek praktek kami memiliki jari-jari sirip lemah sebanyak 11 buah dan jari-jari sirip kuat  ada 2 buah  (V.II.11)
d. Sirip anal (A)
Pada sirip anal, ditemukan jari-jari sirip anal kuat sebanyak 2 buah dan jari-jari sirip lemah sebanyak 25 buah (A II. 25)
e. Sirip ekor (C)
Pada sirip ekor dijumpai jari-jari sirip lemah sebanyak 31 buah dan jari-jari sirip kuat ada 10 buah (C.X.31) tanpa memiliki jari-jari sirip kuat

f. jumlah sisik
·       

 
sisik sepanjang garis linea lateralis: 265 buah
·        sisik pada batang ekor bagian tersempit: 8 buah

g. baris sisik
·        baris sisik dari garis linea lateralis ke arah punggung: 10 buah
·        baris sisik dari garis linea lateralis ke arah perut: 25 buah
·        baris sisik keliling badan terlebar: 35 buah
·        jumlah gigi pada tulang mata bajak: 0 buah
·        jumlah tulang tambahan pada tutup insang: 0 buah

Selain data meristrik, dari praktikum pengenalan dan identifikasi ikan layur ini juga didapatkan data morphometrik sebagai berikut:

·        Panjang kepala (HdL)               : 19 cm
·        Lebar/tinggi badan (BdH)         :   7 cm
·        Panjang baku (SL)                    : 71 cm
·        Panjang fork (FL)                     : 75 cm
·        Panjang total (TL)                     : 76 cm


4.2 Pembahasan
Secara visual perbedaan antara satu spesies dengan spesies lainnya hampirhampir tidak tampak. Ciri utama dari kelompok ikan layur antara lain adalah: Badanya sangat memanjang dan pipih seperti pita. Oleh karena itu dalam beberapa literatur internasional ikan layur disebut sebagai ‘ribbon fish’.
Gigi rahangnya sangat kuat dan bagian depan gigi rahang tersebut membentuk taring. Sirip punggung memanjang, mulai dari belakang kepala sampai mendekati ujung ekor.





Pada bagian depan sirip punggung terdapat jari-jari sirip keras. Kadang-kadang antara kedua sirip punggung yang keras dan sirip lemah terdapat notch yang sangat jelas. Warna badannya pada umumnya adalah keperakan, bagian punggungnya agak sedikit gelap. Panjang badan maksimum dapat mencapai 2,5 m dan pada umumnya antara 60-110 cm.







BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN



5.1 Kesimpulan

Ø      Untuk mengetahui nama dan taksonomi ikan yang diamati diperlukan pendeterminasian untuk mendapatkan data meristik dan morphometriknya.

Ø      Ciri utama dari kelompok ikan layur antara lain adalah: Badanya sangat memanjang dan pipih seperti pita. Oleh karena itu dalam beberapa literatur internasional ikan layur disebut sebagai ‘ribbon fish’.

Ø      Dewasa ini terdapat tiga jenis ikan layur, yaitu Eupluerogrammus muticus, Trichiurus lepturus dan Lepturacanthus savala.

Ø      Salah satu perilaku ikan layur adalah ‘voracious’ atau sangat ‘rakus’, sehingga dalam suatu komunitas tertentu ikan layur dapat merupakan ‘top predator’ yang memperebutkan makanannya berupa ikan-ikan berukuran kecil dengan ikan-ikan predator lainnya.


5.2 Saran

Ikan Layur mudah dijumpai di tempat penjualan ikan di Indonesia. Ia juga menjadi ikan umpan. Orang Jepang menyebutnya tachiuo dan memakannya mentah (sebagai sashimi) atau dibakar. Orang Korea menyebutnya galchi dan mengolahnya dengan digoreng atau dibakar. Ikan ini disukai karena dagingnya yang kenyal, tidak terlalu amis, tidak berminyak, serta mudah dilepas tulangnya. Untuk itu harus terus dilakukan pengembangan penelitian agar spesies ikan ini tetap terjaga walaupun terus dikonsumsi.



 
 

DAFTAR PUSTAKA


http://fitripsp.blog.friendster.com. Diakses pada tanggal 25 Februari 2011
http://id.wikipedia.com. Diakses pada tanggal 25 Februari 2011
http://insidewinme.blogspot.com. Diakses pada tanggal 25 Februari 2011
http://www.fpik.undip.ac.id. Diakses pada tanggal 25 Februari 2011



 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar